Tonggolobibi, Sulawesi Tengah – Pada Rabu malam Kamis, 28 Mei 2025, SMP ASSALAM Bantonang berbasis Pondok Pesantren yang berada di Desa Tonggolobibi sukses menggelar acara pelepasan dan perpisahan siswa-siswi kelas IX Angkatan Pertama Tahun Ajaran 2024–2025. Kegiatan ini menjadi momen bersejarah bagi dunia pendidikan di desa, sekaligus menandai tonggak baru dalam mencetak generasi Islami yang cerdas dan berakhlak mulia.
Dengan mengusung tema “Teruslah Belajar dan Berkarya Demi Agama dan Bangsa agar Menjadi Generasi yang Cerdas serta Berakhlakul Karimah,” acara ini berlangsung penuh haru, antusiasme, dan kebanggaan.
Sambutan Ketua Yayasan: Ilmu dan Akhlak adalah Bekal Kehidupan
Dalam sambutannya, Ketua Yayasan Nurul Iman Alwahab Bantonang, Bapak Abdul Rasid, S.Pd., mengungkapkan rasa syukur atas terlaksananya pelepasan angkatan pertama ini. Ia menyebutkan bahwa lahirnya lulusan perdana adalah buah dari perjuangan bersama para guru, santri, wali murid, dan masyarakat.
“Pendidikan di SMP ASSALAM tidak hanya menanamkan ilmu, tetapi juga membentuk karakter Islami yang kuat. Santri yang kita lepas hari ini adalah generasi pertama yang membawa harapan besar untuk masa depan desa, agama, dan bangsa,” tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa para lulusan harus tetap menjaga semangat menuntut ilmu, mengamalkan nilai-nilai pesantren, dan menjadi teladan di lingkungan masing-masing.
Korwil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Sojol: Ini Bukti Desa Bisa Maju Lewat Pendidikan
Dalam kesempatan tersebut, Koordinator Wilayah (Korwil) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Sojol, Bapak Imran, S.Pd., M.Pd., menyampaikan apresiasi atas pencapaian SMP ASSALAM Bantonang sebagai sekolah berbasis pesantren yang mampu menggelar pelepasan angkatan pertama secara mandiri dan bermartabat.
“Sekolah ini adalah bukti bahwa desa bisa memiliki lembaga pendidikan yang unggul, asalkan didukung dengan komitmen bersama. Lulusan dari SMP ASSALAM Bantonang harus bangga, karena mereka tidak hanya belajar akademik, tapi juga dibina secara spiritual dan moral,” ungkap beliau.
Ia juga mengajak semua pihak, termasuk pemerintah desa dan tokoh masyarakat, untuk terus memberikan dukungan nyata bagi keberlanjutan dan pengembangan SMP ASSALAM Bantonang.
Momen Haru: Penampilan Siswa dan Salam Perpisahan
Usai sambutan, acara dilanjutkan dengan penampilan seni dari para siswa kelas IX, mulai dari puisi perpisahan, nasyid Islami, hingga pemutaran video perjalanan mereka selama tiga tahun di lingkungan pesantren. Tangis haru pecah saat para siswa satu per satu menyalami dan memeluk para guru, menyampaikan rasa terima kasih dan permohonan maaf.
Suasana emosional itu menjadi bukti bahwa hubungan antara guru dan murid tak hanya sebatas proses belajar, tetapi telah menjadi ikatan spiritual yang mendalam.
Orang Tua dan Masyarakat: Kami Lihat Perubahan Nyata
Hadir dalam kegiatan ini para orang tua siswa, tokoh masyarakat, dan unsur pemerintah desa. Para wali murid menyampaikan rasa syukur dan bangga atas perubahan positif yang mereka saksikan pada anak-anaknya.
“Dari anak biasa menjadi pribadi yang tahu sopan santun, mandiri, bisa mengaji, dan semangat belajar. Ini perubahan yang luar biasa. Terima kasih kepada semua guru dan pembina pesantren,” tutur salah seorang orang tua siswa.
Harapan Ke Depan: Lulusan Pertama, Pondasi untuk Masa Depan
Pelepasan angkatan pertama ini bukan hanya seremoni, tetapi juga menjadi simbol kemajuan pendidikan Islami di wilayah pedesaan. Lulusan tahun ini diharapkan melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, membawa bekal ilmu, iman, dan akhlak untuk menjadi agen perubahan yang positif.
SMP ASSALAM Bantonang bersama Yayasan Nurul Iman Alwahab menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan mutu pendidikan, memperluas fasilitas, dan memperkuat kerja sama dengan masyarakat demi mewujudkan generasi Qurani yang unggul dan tangguh di era modern.