Dalam rangka mendorong peningkatan kualitas pendidikan dan inklusi sosial bagi masyarakat kurang mampu, Bupati Donggala Vera Elena Laruni kembali melakukan kunjungan kerja strategis ke kementerian di tingkat pusat. Kali ini, Bupati bersama Ketua DPRD Kabupaten Donggala dan Asisten I Sekda berkunjung ke Kantor Kementerian Sosial Republik Indonesia.
Dalam kunjungan tersebut, rombongan Pemkab Donggala disambut langsung oleh Menteri Sosial RI, Bapak Syaifullah Yusuf dan Wakil Menteri Sosial, Bapak Agus Jabo Priyono. Pertemuan berlangsung dalam suasana akrab dan penuh semangat kolaboratif, dengan fokus pembahasan pada penguatan program sosial berbasis pendidikan, khususnya Sekolah Rakyat.
“Kami menyampaikan aspirasi dan rencana pengembangan program Sekolah Rakyat di Kabupaten Donggala, yang bertujuan untuk menjangkau warga kurang mampu dan putus sekolah. Ini bagian dari upaya kami untuk memastikan tak ada anak Donggala yang tertinggal dari pendidikan,” ujar Bupati Vera.
Sekolah Rakyat: Solusi Pendidikan Inklusif dan Humanis
Program Sekolah Rakyat merupakan inisiatif pendidikan alternatif yang fleksibel, berbasis komunitas, dan dirancang untuk menjangkau kelompok masyarakat yang sulit mengakses pendidikan formal, baik karena kendala ekonomi, sosial, maupun geografis. Bupati menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat di Donggala akan menyasar anak-anak dan remaja dari keluarga kurang mampu, serta mereka yang terancam putus sekolah atau tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
Kementerian Sosial RI merespons positif inisiatif ini dan menyampaikan komitmen untuk mendukung bentuk-bentuk pendidikan non-formal yang dapat mendorong penguatan kapasitas individu dan keluarga penerima manfaat.
“Kami sangat menghargai Pemda Donggala yang memiliki kepedulian tinggi terhadap akses pendidikan. Sekolah Rakyat bisa menjadi ruang penting dalam menciptakan masyarakat yang mandiri, produktif, dan berdaya,” ujar Menteri Sosial, Syaifullah Yusuf.
Sinergi Program Sosial dan Pendidikan
Selain membahas dukungan terhadap program Sekolah Rakyat, pertemuan juga menyinggung perlunya integrasi antara program sosial yang sudah berjalan, seperti PKH dan bantuan sosial lainnya, dengan pendekatan pemberdayaan melalui pendidikan. Hal ini dinilai penting agar bantuan sosial tidak hanya bersifat konsumtif, tetapi mampu membangun kemandirian penerima manfaat secara berkelanjutan.
Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, menekankan bahwa pendekatan seperti Sekolah Rakyat dapat menjadi bagian dari transformasi program perlindungan sosial ke arah yang lebih edukatif dan partisipatif.
Harapan untuk Masa Depan Anak-Anak Donggala
Bupati Vera menyampaikan bahwa Pemkab Donggala tengah menyusun desain pelaksanaan Sekolah Rakyat yang terintegrasi dengan program pemberdayaan desa dan komunitas lokal, termasuk melibatkan tenaga pengajar relawan, tokoh masyarakat, dan pegiat pendidikan alternatif.
“Kami ingin Sekolah Rakyat hadir di setiap wilayah yang membutuhkan. Kami percaya bahwa investasi terbaik untuk masa depan Donggala adalah memastikan seluruh anak dan remaja mendapatkan hak pendidikan, apapun latar belakangnya,” tutup Bupati.
Dengan semangat gotong royong dan dukungan dari Kementerian Sosial RI, Pemerintah Kabupaten Donggala optimistis bahwa program Sekolah Rakyat akan menjadi tonggak baru dalam upaya memutus rantai kemiskinan dan membuka akses masa depan yang lebih cerah bagi generasi muda Donggala.