Bupati Donggala, Vera Elena Laruni, melakukan kunjungan resmi ke Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora) untuk melakukan audiensi strategis terkait peningkatan kapasitas dan daya saing pemuda di Kabupaten Donggala. Dalam pertemuan yang berlangsung hangat tersebut, Bupati Donggala diterima langsung oleh Dr. Subroto, Ak., M.M., CA., CRGP, QIA., selaku Sekretaris Deputi Pelayanan Kepemudaan.
Audiensi ini menjadi momentum penting dalam membangun sinergi antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat, khususnya dalam bidang kepemudaan. Dalam kesempatan itu, Bupati Vera menyampaikan sejumlah tantangan dan potensi yang dimiliki pemuda Donggala, sekaligus menggagas program kolaboratif yang dapat dikembangkan bersama lintas kementerian, sektor swasta, dan BUMN.
“Kami ingin menciptakan ekosistem yang memungkinkan pemuda Donggala berkembang, baik dalam kapasitas kepemimpinan, kewirausahaan, keterampilan kerja, hingga partisipasi sosial. Kolaborasi dengan Kemenpora menjadi langkah awal menuju tujuan itu,” ungkap Bupati Vera.
Dr. Subroto menyambut baik inisiatif tersebut dan menyatakan dukungannya atas upaya Kabupaten Donggala dalam mendorong pemberdayaan generasi muda di tingkat daerah. Ia menekankan pentingnya pendekatan yang inklusif dan terintegrasi dalam mengelola potensi pemuda sebagai kekuatan pembangunan nasional.
“Pemuda adalah aset bangsa. Ketika daerah seperti Donggala menunjukkan komitmen kuat, maka Kemenpora siap menjadi mitra strategis dalam menyediakan dukungan kebijakan, pelatihan, dan fasilitasi program-program kepemudaan,” ujar Subroto.
Sinergi Lintas Sektor untuk Penguatan SDM Muda
Dalam diskusi tersebut, Bupati dan pihak Kemenpora sepakat bahwa keberhasilan pemberdayaan pemuda sangat bergantung pada kolaborasi lintas sektor. Untuk itu, Pemkab Donggala akan menindaklanjuti audiensi ini dengan menyusun program konkret yang melibatkan OPD teknis seperti Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas Koperasi dan UKM, serta Dinas Pendidikan.
Selain itu, Bupati juga mengusulkan keterlibatan BUMN yang beroperasi di Donggala, serta perusahaan swasta, untuk menjadi mitra dalam penyediaan pelatihan kerja, modal usaha pemula, dan pendampingan kewirausahaan bagi pemuda desa dan kota.
“Kami ingin agar pemuda tidak hanya menjadi pencari kerja, tapi menjadi pencipta lapangan kerja. Kita siapkan dari sekarang lewat pelatihan, inkubasi usaha, dan akses ke pasar,” tambah Bupati.
Donggala Menuju Daerah Ramah Pemuda
Kunjungan ini menegaskan visi Bupati Vera Elena Laruni untuk menjadikan Donggala sebagai daerah yang ramah pemuda dan responsif terhadap kebutuhan generasi muda. Ia menargetkan agar dalam waktu dekat, Kabupaten Donggala dapat merancang peta jalan pembangunan kepemudaan berbasis potensi lokal, mulai dari pertanian, perikanan, industri kreatif, hingga sektor digital.
Dengan dukungan Kemenpora dan keterlibatan berbagai pemangku kepentingan, program-program kepemudaan yang selama ini tersebar dan kurang terkoordinasi diharapkan dapat disatukan dalam kerangka besar yang terarah dan berkelanjutan.
Komitmen untuk Tindak Lanjut di Daerah
Sebagai tindak lanjut konkret, Bupati Donggala menyampaikan bahwa pihaknya akan segera menggelar forum koordinasi lintas dinas dan stakeholder pemuda di daerah. Forum ini akan merumuskan langkah-langkah implementasi hasil audiensi, termasuk perencanaan kegiatan, penetapan target capaian, dan penyusunan anggaran yang responsif terhadap kebutuhan pemuda.
“Kami ingin menjadikan hasil kunjungan ini bukan hanya berita, tapi menjadi gerakan nyata di lapangan. Pemuda adalah harapan masa depan, dan kami serius menyiapkan mereka,” pungkas Bupati.
Bupati Donggala Temui Wamen Perindustrian Bahas Pengembangan Industri Pertanian dan Perikanan
Jakarta – Sebelum kembali ke Kabupaten Donggala, Bupati Vera Elena Laruni bersama Ketua DPRD Kabupaten Donggala dan Asisten I Sekda melakukan kunjungan kerja ke Kantor Kementerian Perindustrian Republik Indonesia yang berlokasi di Jakarta Pusat, sebagai bagian dari rangkaian upaya strategis dalam membangun kekuatan ekonomi berbasis potensi lokal.
Dalam kunjungan tersebut, rombongan Pemerintah Kabupaten Donggala disambut langsung oleh Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Reza, yang menerima dengan hangat dan terbuka. Pertemuan berlangsung dalam suasana penuh semangat kolaboratif, dengan fokus pembahasan pada pemanfaatan industri untuk mendukung sektor pertanian dan perikanan yang menjadi andalan ekonomi Donggala.
“Kami menyampaikan harapan agar industri bisa menjadi motor penggerak pertumbuhan sektor pertanian dan perikanan di Donggala. Dengan dukungan Kementerian Perindustrian, kami yakin bisa meningkatkan nilai tambah hasil-hasil lokal, dan mendorong kesejahteraan petani serta nelayan kami,” ujar Bupati Vera usai pertemuan.
Dukungan untuk Percepatan Program OVOP
Kunjungan ini juga menjadi langkah konkret Pemerintah Kabupaten Donggala dalam mendorong percepatan implementasi program One Village One Product (OVOP), sebuah pendekatan pembangunan ekonomi berbasis potensi khas desa yang sedang digalakkan Bupati Vera di berbagai wilayah Donggala.
Dalam pertemuan tersebut, Bupati memaparkan bahwa Donggala memiliki sejumlah produk unggulan desa yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan melalui pendekatan industri kecil dan menengah (IKM), seperti hasil laut olahan, kerajinan berbasis bahan lokal, serta produk-produk pertanian seperti kopi dan kakao.
“OVOP bukan hanya soal produk, tapi tentang pemberdayaan masyarakat. Dengan pendekatan industri, kami ingin setiap desa di Donggala punya produk khas yang berkualitas dan mampu menembus pasar luas, baik nasional maupun internasional,” tambahnya.
Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Reza, merespons positif gagasan tersebut dan menyatakan kesiapannya untuk memfasilitasi dukungan teknis dan program dari Kementerian, terutama dalam penguatan IKM, pendampingan produksi, pengemasan, hingga pemasaran digital produk lokal Donggala.
Sentuhan Diplomasi Budaya: Batik Bomba sebagai Tanda Persahabatan
Menariknya, pertemuan itu juga diwarnai dengan sentuhan budaya khas Donggala. Sebagai bentuk apresiasi atas sambutan hangat dan simbol pertemuan awal, Bupati Vera menyerahkan kain Batik Bomba – batik khas Kabupaten Donggala – kepada Wamen Faisol Reza.
“Batik Bomba adalah simbol kebanggaan masyarakat Donggala. Kami ingin memperkenalkannya tidak hanya sebagai produk seni, tetapi sebagai identitas daerah yang kaya makna,” tutur Bupati.
Wamen Faisol pun tampak antusias menerima pemberian tersebut, sembari menyampaikan bahwa ia memiliki banyak kawan dan jaringan aktivis di Sulawesi Tengah, termasuk dari kalangan muda dan komunitas kreatif.
Langkah Awal Menuju Kolaborasi Jangka Panjang
Pertemuan ini menandai awal dari potensi kerja sama jangka panjang antara Kabupaten Donggala dan Kementerian Perindustrian. Pemerintah Kabupaten Donggala berharap ke depan dapat menjalin komunikasi lebih intens untuk mengakses berbagai program pembinaan IKM, pelatihan SDM industri, serta bantuan teknologi dan peralatan produksi dari pemerintah pusat.
Bupati menegaskan bahwa ia dan tim akan segera menindaklanjuti pertemuan ini dengan menyusun dokumen usulan teknis yang terstruktur, agar program-program penguatan industri berbasis komoditas lokal bisa segera direalisasikan di lapangan.
“Kami datang tidak hanya membawa harapan, tapi juga kesiapan untuk bekerja sama. Ini bukan kunjungan terakhir, tetapi awal dari sinergi yang semoga bisa membawa kemajuan nyata bagi masyarakat Donggala,” pungkasnya.